KISAH YANG MENGANDUNG NILAI-NILAI MUJAHADAH AN-NAFS, UKHUWAH, DAN HUSNUDZAN
Kelompok
5 :
1. Dwi
ilma Daroyani (09)
2. Kurnia
Suci Pratiwi(17)
3. Zaky
Nur Fadillah (36)
4. Siti
Wulandari (31)
5. Faris
Aulia Rahman (12)
6. Hanafiudin
(15)
Dikisahkan oleh Imam an-Naisaburi, dahulu
kala ada seorang laki-laki yang merayu seorang wanita agar mau melakukan
perbuatan zina dengannya. Segala ia lakukan untuk meruntuhkan keteguhan iman
wanita itu. Waktu itu banyak wanita yang tergila-gila padanya. Karena laki-laki
tersebut sangat tampan dan kaya raya.
Wanita tersebut sudah bersuami ia adalah
seorang istri yang taat kepada suaminya. Suaminya pun orang yang taat pada
ajaran Islam dan rayuan laki-laki itu ia adukan kepada suaminya.
“Wahai suamiku, laki-laki kaya yang
tinggal di daerah sana sering menggodaku. Tiap kali bertemuku, ia selalu
merayuku untuk berbuat zina dengannya. Ia terus melakukan hal itu padaku. Apa
yang harus aku perbuat wahai suamiku?”
Sang suami menjawab dengan tenang,
“Wahai istriku, katakan kepada laki-laki itu, bahwa engkau akan menuruti
ajakannya akan tetapi dia harus memenuhi satu persyaratan.”
Dengan patuh istrinya mendengarkan apa
yang dikatakan oleh suami tercintanya. Setelah itu, pergilah ia menemui
laki-laki yang sering mengganggunya itu. Setelah bertemu laki-laki itu, wanita
itu berkata kepadanya, “Aku mau berbuat zina denganmu sebagaimana engkau selalu
merayuku selama ini. Namun, aku mempunyai suatu permintaan yang harus engkau
turuti.”
“Baiklah apapun akan aku turuti” jawab
laki-laki itu.
“Aku tidak meminta uang atau materi apapun.
Permintaanku sangat sederhana dan mudah saja. Sebelum kita melakukan perbuatan
itu, aku minta agar kamu mau melakukan shalat berjamaah bersama suamiku. Tidak
banyak, hanya empat puluh subuh saja secara terus menerus. Tidak boleh terputus”
Mengetahui permintaan wanita yang sangat
sederhana dan mudah, ia pun menyatakan kesanggupannya. Sejak berjanji untuk
melaksanakan permintaan wanita itu, laki-laki itu terus melakukan shalat subuh
berjama’ah. Hingga pada shalat subuh yang keempat puluh berlangsung, yakni
setelah syarat yang diberikan wanita tersebut terpenuhi, wanita itupun
bersiap-siap untuk memenuhi janjinya. Pergilah wanita itu menemui laki-laki
tersebut.
Begitu mereka bertemu, sang wanita
tersebut mencoba merayu laki-laki itu untuk memenuhi keinginannya. Namun, tanpa
disangka laki-laki itu menjawab “Kini aku sudah bertaubat kepada Allah SWT.
Wahai perempuan, aku tidak mau lagi melakukan perbuatan terkutuk seperti itu!”
Mendengar cerita sang istri tentang
jawaban laki-laki yang selalu menggodanya, sang suami wanita itu memanjatkan
doa kepada Allah SWT, “Maha benar Allah! Firman-Nya adalah benar! Bahwa shalat
dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar!”
Mujahadah An-Nafs
(kontrol diri) :
-
Sang wanita tidak mau menuruti ajakan laki-laki
tersebut untuk berbuat zina.
-
Sang suami wanita tersebut dapat
menyikapi dengan tenang/tidak marah ketika istrinya melaporkan mengenai ajakan
laki-laki lain untuk berbuat zina.
Ukhuwah :
Sang suami dari wanita tersebut mengajak
laki-laki yang sering menggoda istrinya untuk mengerjakan sholat berjamaah yang
niatnya yaitu menyadarkan laki-laki itu.
Husnudzan (berprasangka
baik) :
Suami dari wanita tersebut percaya pada
laki-laki yang sering menggoda istrinya bahwa laki-laki tersebut akan menyadari
bahwa perbuatannya adalah perbuatan tercela dan sangat dibenci oleh Allah SWT.
.
BalasHapusSiapa yg membagakin nya suabuah kisah ini
BalasHapusAlamat nya d mana
BalasHapusHalo
BalasHapusAssalamu'alaikum
BalasHapus