Ruang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup Biologi yang akan dibahas di sini ada 3 yaitu
: Objek Biologi, Permasalahan Biologi dan Manfaat Biologi bagi Kehidupan
Manusia. Berikut ini penjelasan lengkapnya :
1.
Objek Biologi
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang
berarti hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Objek dari
biologi adalah semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom, molekul, sel, jaringan,
organ, individu, populasi, ekosistem, sampai bioma. Pada tingkat molekul,
biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang berperan
dalam reaksi penyusunan dan pembongkaran. Molekul-molekul tersebut saling
berhubungan dalam membentuk sel. Sel bergabung menyusun jaringan dan beberapa
jaringan menyusun organ. Sistem organ bergabung menyusun tubuh makhluk hidup
(individu). Setiap individu saling berhubungan membentuk sekumpulan individu
sejenis yang disebut populasi. Sekumpulan populasi yang saling berhubungan satu
dengan yang lain akan membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungan abiotik
menyusun ekosistem. Gabungan berbagai ekosistem akan membentuk bioma. Hubungan
antarbioma di permukaan bumi akan membentuk biosfer. Menurut Biological Science
Curriculum Study (BSCS),
biologi memiliki objek berupa kingdom (kerajaan), yaitu Animalia (hewan),
Plantae (tumbuhan), dan Protista (makhluk hidup mirip hewan atau mirip
tumbuhan). Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, objek biologi yang
semula hanya dibagi menjadi 3 kingdom berkembang menjadi 5 kingdom, yaitu
Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera. Bahkan saat ini, makhluk hidup
dikelompokkan menjadi 6 kingdom, yaitu Animalia, Plantae, Fungi, Protista,
Archaebacteria, dan Eubacteria.
2.
Permasalahan
Biologi
Berikut ini permasalahan biologi yang sering terjadi
dalam dunia biologi :
a.
Tingkat Molekul
Di tingkat
molekul, dipelajari struktur subselular (organel). Molekul dapat dibedakan
menjadi makromolekul yang lebih sederhana hingga atom-atom (proton, neutron,
dan elektron) yang membangunnya. Dalam setiap tubuh makhluk hidup, selalu
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dalam tubuhnya.
Sekumpulan atom-atom akan membentuk molekul-molekul yang disebut molekul organik.
Ada empat golongan molekul organik, yaitu molekul lipid, protein, karbohidrat,
dan asam nukleat. Interaksi antar molekul-molekul tersebut akan membentuk
organel yang memiliki fungsi tertentu. Selanjutnya, interaksi tersebut
membentuk organisasi tingkat sel.
b.
Tingkat Sel
Sel adalah tingkat organisasi di
atas molekul. Semua makhluk hidup
tersusun oleh sel, ada yang bersel satu atau bersel banyak. Sel
sebagai unit fungsional dan struktural terkecil bagi makhluk hidup bersel
banyak selalu memperlihatkan ciri-ciri hidup, di antaranya, sebagai berikut:
1.
dapat berkembang biak atau menghasilkan keturunan;
2.
dapat menghasilkan energi melalui serangkaian proses
respirasi sel dalam mitokondria;
3.
memberikan respons atau tanggapan terhadap rangsang;
4.
melakukan pencernaan intraseluler (digestive) dan
pengeluaran (ekskresi);
5.
tumbuh dan berkembang. Sel-sel anak hasil pembelahan
sel (mitosis) akan tumbuh hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian mulai berkembang
dan berdiferensiasi atau berspesialisasi (berubah bentuk menurut fungsi-fungsi
tertentu).
Permasalahan biologi dapat muncul
pada tingkat sel, antara lain, adanya perbedaan struktur sel hewan dan struktur
sel tumbuhan. Pada kenyataannnya, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
seperti yang terdapat pada gambar berikut.
sel tumbuhan
c.
Tingkat Jaringan
Tingkat
organisasi setelah sel adalah jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Beberapa jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain, jaringan epitel, jaringan ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu, jaringan pada tumbuhan, antara lain, epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem, dan floem. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel pipih dan susunannya rapat sehingga jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai pelindung.
kumpulan sel-sel yang bentuknya sama untuk melaksanakan suatu fungsi tertentu. Beberapa jaringan dasar penyusun tubuh hewan, antara lain, jaringan epitel, jaringan ikat, tulang, dan saraf. Sementara itu, jaringan pada tumbuhan, antara lain, epidermis, parenkima, kolenkima, sklerenkima, endodermis, xilem, dan floem. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel pipih dan susunannya rapat sehingga jaringan epidermis memiliki fungsi sebagai pelindung.
d.
Organ
Sekumpulan
jaringan bekerja sama dalam membentuk organ. Organ dibagi menjadi dua. Organ
dalam, misalnya, usus halus. Usus halus tersusun oleh beberapa macam jaringan
yang masing-masing membentuk fungsi tertentu, yaitu jaringan, seperti
epitelium, ikat, otot polos, dan saraf. Struktur kompleks usus halus ini
mempunyai satu fungsi, yakni untuk mencerna dan menyerap sari-sari makanan.
Contoh
permasalahan biologi di tingkat organ adalah infeksi usus halus. Bagaimana
akibat yang ditimbulkan dari infeksi di usus halus? Sekumpulan organ yang
bekerja sama akan membentuk suatu sistem untuk menjalankan fungsi tertentu yang
disebut dengan sistem organ. Manusia dan hewan memiliki berbagai sistem organ,
tetapi tumbuhan tidak memiliki sistem organ.
e.
Organisme
Satu-satuan
makhluk hidup disebut individu. Individu adalah satuan makhluk hidup tunggal.
Setiap individu tidak dapat hidup sendiri. Mereka hidup bersama-sama dengan
individu lain yang sejenis atau tidak sejenis.
f.
Tingkat Populasi
Populasi
artinya kumpulan dari individu sejenis yang secara
bersama menempati suatu habitat. Bagaimana kalian dapat mengetahui bahwa individu-individu itu sejenis? Sejenis atau spesiesnya sama ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
bersama menempati suatu habitat. Bagaimana kalian dapat mengetahui bahwa individu-individu itu sejenis? Sejenis atau spesiesnya sama ditandai dengan adanya kemampuan untuk mengadakan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
g.
Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kita mengenal
beberapa macam ekosistem, misalnya, ekosistem dataran rendah, ekosistem
pegunungan, ekosistem perairan tawar, dan ekosistem laut.
h.
Tingkat
Bioma
Ekosistem-ekosistem
tersebut akan membentuk bioma. Menurut garis lintang, kita mengenal 6 macam
bioma, mulai dari khatulistiwa sampai kutub, yaitu bioma gurun, padang rumput,
hutan gugur, hutan hujan tropis, taiga, dan bioma tundra. Pemberian nama bioma
didasarkan pada jenis tumbuhan yang dominan. Misalnya bioma padang rumput
didominasi oleh tumbuhan rumput dan hewan mamalia besar, seperti herbivor dan karnivora.
3.
Manfaat
Biologi Bagi Kehidupan Manusia
Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus menyadari
bahwa kita harus menggunakan ilmu secara benar untuk kebaikan semua makhluk
yang ada dan untuk kelestarian bumi. Demikian pula halnya dengan mempelajari
biologi yang sangat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan.
Hasil kemajuan dari bidang biologi sering disebut
dengan bioteknologi. Bioteknologi di bidang ilmu kedokteran, misalnya,
ditemukannya berbagai penyakit dan cara menyembuhkannya. Solusinya adalah
dengan bayi tabung. Biologi selalu bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain untuk
mengatasi segala permasalahan manusia.
Dengan kemajuan bioteknologi di bidang pertanian,
permasalahan yang sering muncul seperti gagal panen, akan berkurang. Dengan
penerapan ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat
(genetika), diupayakan dengan penyilangan (bastar), diharapkan keturunan yang
dihasilkan benar-benar unggul. Pengetahuan biologi menyadarkan kita tentang
adanya berbagai makhluk ciptahan Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai
harganya. Namun, dengan pengetahuan biologi, sifat manusia yang serakah dapat
mengganggu kelestarian alam, misalnya, penebangan liar, penggunaan pestisida
yang berlebihan, dan penggunaan senjata biologi yang menyebabkan manusia
terkena penyakit yang mematikan.
KEANEKARAGAMAN
HAYATI DI INDONESIA
Indonesia
terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian,
Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis
khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti
ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu
karang, dan ekosistem pantai.
1.
Persebaran
Tumbuhan (Flora) di Indonesia
Jenis
tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih
dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000
jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik
atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain
di dunia.
Tumbuhan
yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok
tumbuhan Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia :
·
Durian ( Durio zibethinus ),
ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), durian Simas (Bogor),
durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).
·
Salak ( Salacca edulis ),
beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak condet (jakarta).
·
Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi )
dari Bengkulu
·
Pohon Jati (Tectona grandis),
Mahoni (Switenia mahagoni), Kenari (Canarium caesius) banyak ditemukan di Jawa, keruing (Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia pinnata) dari Papua.
·
Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan.
·
Cendana (Santalumalbum), kayu
putih (Eucalyptus alba)
2.
Persebaran
Hewan (Fauna) di Indonesia
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia
diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang
200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis
burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di
Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis
Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu
kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam
ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856)
menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia. Jenis
burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang
terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan
di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis
pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang
memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology
Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi
mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan),
sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber yang
membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di
Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan
Peralihan
CIRI-CIRI DAN PERANAN VIRUS
PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah
parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus
menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein
yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang
menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme
sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering
diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan
fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau).
Ciri-ciri Virus
- Berukuran ultra mikroskopis yakni berkisar antara 20 mµ -
300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop
elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
-
Parasit sejati/parasit obligat
- Kapsid tersusun dari
protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
- Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
- Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA
atau DNA)
- Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya
sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan
berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor"
silindris.
- Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau
kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
- Virus hanya dapat berkembang biak dan beraktifitas di sel hidup lainnya. Seperti
sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
- Virus tidak dapat membelah diri.
- Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa,
tetapi dapat dikristalkan.
Peran Virus dalam Kehidupan Manusia
a. Virus yang menguntungkan,
berfungsi untuk:
1. Membuat
antitoksin
2. Melemahkan
bakteri
3. Memproduksi
vaksin
4.
Menyerang patogen
b. Virus yang
merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:
1. Pada
Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada
daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus kerusakan
floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration
2. Pada Hewan Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada
sapi Vicinia Virus Lidah biru pada biri-biri Orbivirus Tumor kelenjar susu
monyet Monkey Mammary Tumor Virus
3. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus AIDS Retrovirus SARS Coronavirus Flu burung Avianvirus
Contoh-contoh
Virus
Virus
RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang
tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa
contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.[26]
Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini
memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya
identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan
diekspresikan menjadi enzim polimeraseyang unik
yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA
menjadi DNA.[26][27] DNA yang dihasilkan nantinya akan
berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus.[26] Virus ini termasuk ke dalam virus yang
ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor.[26] Sifatnya yang ganas tersebut
disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.[26]
Salah satu genus dari familia ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus,
yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.[26]
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki
genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam
klasifikasi Baltimore.[28] Virus dalam famili ini mampu
menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit polio
yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.[28]
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung
dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif
sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore.
Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada
sel target oleh sebab itu antiboditerhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase
berperan untuk melepaskan virion dari sel oleh sebab itu antibodi
terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus.[29]
Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok
yaitu :
1. Influenza
tipe A
Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus).[29] Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift.[29]
Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinyaendemik musiman.[29]
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.[29]
Influenza tipe A merupakan virus yang menginfeksi berbagai spesies baik manusia, burung (burung liar, ternak, domestik), babi, kuda, anjing, dan mamalia air(anjing laut dan paus).[29] Virus influenza tipe A dapat mengalami antigenic drift dan antigenic shift.[29]
Antigenic drift adalah terjadinya mutasi pada gen yang menyandikan protein Hemmaglutinin. Hal tersebut menyebabkan antibodi yang ada tidak dapat mengenalinya lagi. Kejadian tersebut menyebabkan terjadinyaendemik musiman.[29]
Antigenic shift adalah munculnya subtipe barus virus influenza yang disebabkan karena penggabunggan genetik antara manusia dengan virus hewan atau dengan transmisi langsung dari hewan unggas ke manusia. karena tidak ada atau sedikitnya imunitas terhada virus baru, maka pandemik dapat terjadi.[29]
2. Influenza
tipe B
3. Influenza
tipe C
4. Tick-Borne
Influenza
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari ARthropoda-BOrne virus
yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda.[30] Arbovirus dibagi menjadi empat famili
yaitu :
2. Flaviviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.[30]
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.[30]
3. Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.[30]
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada manusia.[30]
4. Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.[30]
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.[30]
Virus
DNA
Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang
tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok
ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.[31]
Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan
materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam
klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit
ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi.[31] Herpesviridae terbagi ke dalam
beberapa genus, yaitu :
1. Alpha
Herpesvirus
Virus
yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit
yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga.[31] infeksi
virus ini bersifat laten persisten disebabkan
karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang.[31] jika
kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali
pada tempat yang sama.[31]
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.[31]
contoh dari virus ini adalah Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.[31]
2. Beta
Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier.[31] virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital).[31]
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.[31]
Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier.[31] virus ini menyebabkan infeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital).[31]
contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.[31]
3. Gamma
Herpesvirus
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas.[31]
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.[31]
Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas.[31]
contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.[31]
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau
negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore.[32] Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang
berukuran paling kecil.[32] Virus merupakan virus yang tidak
sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebut Adeno-Associated Virus(AAV).[32] Salah satu contoh kelompok ini adalahvirus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau
keguguran pada janin.[32]
Poxviridae[sunting | sunting sumber]
Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di
termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore.[33] Ciri khas dari virus ini adalah virus
ini memiliki morfologi besar dan kompleks.[33] Virus yang terkenal dalam kelompok ini
adalah Smallpox.[33] Smallpox cukup terkenal karena
menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia.[33] sekarang virus Smallpox sudah
dimusnahkan.[33]
Virus
Raksasa
Pandoravirus merupakan
jenis virus berukuran sangat besar dengan genom yang jauh lebih besar dibanding
virus-virus lain yang sudah lebih dulu dikenal. Pandoravirus disebut sebagai
virus super raksasa, karena ukurannya mengalahkan virus berukuran raksasa lain
seperti Mimivirus atau Megavirus.
Meski berukuran raksasa, namun tetap tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Virus ini ditemukan peneliti dari Prancis Jean Michael Claverie dari Universitas Mediterranée.[34]
Pandoravirus berukuran seribu kali lebih besar dibanding
virus influenza yang berukuran 100 nanometer. Pandoravirus memiliki 2.556 gen
(200 kali lebih banyak dari virus influenza). Ukuran Pandoravirus lebih besar
dua kali lipat dari Megavirus yang hanya memiliki 1.120 gen.
6. Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus
Kemampuan
virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan
oleh:
a. keberadaan
dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan
virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi
virus dalam sel inang
d. kemampuan
sel inang dalam menahan serangan virus
Sebagian
besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka.
Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan
sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas).
TAMBAHAN
1.
METODE ILMIAH
Pengertian
Biologi merupakan salah satu ilmu
yang besar. Para ilmuwan telah memperoleh pengetahuan biologi melalui proses
yang dikenal sebagai metode ilmiah. Tidak ada satu metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah membuat cara yang teratur untuk mendapatkan
informasi tentang dunia biologis. Jadi kesimpulannya, Metode Ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
Sebuah
metode ilmiah memerlukan pencarian sistematis untuk informasi melalui observasi
dan eksperimen. Langkah-langkah dasar metode ilmiah setiap yang menyatakan
masalah, mengumpulkan informasi, membentuk hipotesis, bereksperimen untuk
menguji hipotesis, merekam dan menganalisis data, dan membentuk kesimpulan.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
a.
Observasi
Menemukan dan merumuskan masalah
Langkah awal dalam melakukan penelitian adalah menemukan masalah
lalu,masalah yang ditemukan dirumuskan dalam bentuk kalimat
Tanya,ringkas,jelas,dan bermakna.
metode merumuskan masalah:
1.buat masalah
2.merumuskan masalah
* contoh Masalah:
pertumbuhan biji kecambah kacang hijau berbeda pada daerah yang terkena
cahaya dengan daerah gelap.
2.Rumusan masalah:
Adakah perbedaan pertumbuhan biji kecambah kacang hijau pada daerah
terkena cahaya dengan daerah gelap.
Dalam merumuskan masalah perlu diperhatikan hubungan antara variable
bebas dengan variable terikatnya.
Variabel: segala
factor yang mempengaruhi masalah
Variable,terdidri dari4:
1. Variable
bebas
Perlakuan yang berbeda dalam melakukan percobaan. Contoh; daerah
gelap,dan daerah yang terkena cahaya
2. Variable
terikat
Hasil dari variable bebas.contoh: perbedaan pertumbuhan kecambah kacang
hijau daerah gelap, dan daerah yang terkena cahaya
3. Variable
control(terkendali)
Yaitu perlakuan yang sama pada semua percobaan.
Contoh:
- ukuran wadah
- Jenis
media, mis; tanah
- Penyiraman
- Jumlah biji
dan ukuranya harus sama
- Pemupukan
- Kelembaban
4. Variablel
penggangu
Yaitu variable yang tidak dikehndaki tetapi dapat mempengaruhi hasil
percobaan.
Contoh: hama, hewan pengganggu.
2) Mengumpulkan informasi atau
data-data
Cara;
1. Melakukan studi kepustakaan
2. Membaca buku refrensi
3. Mewawancarai para ahli
4. Mencari data informasi dari
hasil obsevasi
b.
Menyusun
hipotesis atau dugaan sementara
Selanjutnya,
hipotesis terbentuk, yang berarti bahwa ilmuwan mengusulkan solusi yang mungkin
untuk pertanyaan, menyadari bahwa jawabannya bisa salah.
Hipotesis terbagi 2:
1. Hipotesis nol (hipotesis
statistic)
Yaitu dgaan sementara yg menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variable
bebas terhadap variable terikat.
2. Hipotesis kerja (hipotesis
alternative)
Dugaan sementara yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variable
bebas terhadap variable terikat.
c.
Eksperimen
Ilmuwan
menguji hipotesis melalui eksperimen yang mencakup kelompok eksperimen dan
kontrol.
a. Tahap persiapan percobaan
- Menentukan
alat dan bahan
Contoh: biji kecambah kacang hiaju,pot, media(tanah)
- Menyusun
cara kerja
- Penjabaran
variable
- Menentukan
waktu percobaan
- Uji coba
model percobaan.
b. Tahap perlakuan percobaan
Dalam percobaan terdapat duak kelompok
-kelompok yang tidak diberi perlakuan ( kelompok control)
- kelompok yang diberikan perlakuan( eksperimen)
d.
Analisis
Analisis data kuantitatif memerlukan
perhitungan statistic. Hasil analisis kualitatif dan data kuantitatif kemudian
digunakan untuk menjawab hipotesis yang pernah diajukan dan sebagai dasaruntuk
mengambil kesimpulan.
e. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sjawaban yang
sebenarnya dari hipotesis yang pernah diajukan . hipotesis diterima apabila
sesuai dengan hasil percobaan namun bila hipotesis tidak sesuai dengan hasil
percobaan maka hipotesis ditolak.
f. Mengkomunikasikan penelitian kepada khalayak
Teknik dan posedur penulisan laporan dalam ventuk makalh yang mengandung
unsur-unsur :
a. Judul
b. Abstrak
c. Prakata
d. Daftar isi
e. Pendahuluan
f. Kerangka teori dan
pengajuan hipotesis
g. Metodologi penelitian
h. Pembahasan
i. Kesimpulan dan
saran
j. Daftar pustaka
k. Lampiran
2.
CABANG-CABANG BIOLOGI
Nama
cabang
|
Keterangan
|
Ilmu
yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang tanaman budidaya
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang alga/ganggang
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang tumbuhan
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang bakteri
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu
yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan
pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang lumut
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang perkembangan embrio
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang serangga
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang enzim
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara
perlahan-lahan dalam waktu yang lama
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang penularan penyakit
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang hormon
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami
kelumpuhan atau gangguan otot
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang obat-obatan
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang pewarisan sifat
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang jaringan
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang darah
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
|
|
ilmu
yang mempelajari reptilia/ular
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang ikan
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang crustacea
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang iklim
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang perairan mengalir
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang mammalia
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang jamur
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang mikroorganisme
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang moluska
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
|
|
Ilmu
yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang nematoda
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang organ
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang burung
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang fosil
|
|
ilmu
yang mempelajari tumbuhan masa lampau
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang hewan purba
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang makhluk parasit
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang Protozoa
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang primata
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang paru-paru
|
|
ilmu
untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi
gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
|
|
ilmu
yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetik
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang sel
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang virus
|
|
Ilmu
yang mempelajari tentang hewan
|
3.
KESELAMATAN
KERJA DALAM LABORATORIUM
Prosedur keselamatan kerja di laboratorium sangat
penting untuk diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari.
Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua pengguna laboratorium.
Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan
alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Laboratorium merupakan ruangan yang
memiliki risiko yang cukup besar. Disana banyak terdapat bahan kimia yang
merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu
terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita
harus sangat berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. Berikut adalah
prosedur keselamatan kerja di laboratorium.
1. Syarat Laboratorium
yang Baik
Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah
salah satu faktor untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi
kondisi ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor
telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dll.
Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi
yang baik. Proses keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang
masuk ke dalam ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin baik
sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga akan sehat. Seperti halnya
rumah, sirkulasi udara berada pada posisi utama dan tidak dapat dikesampingkan
begitu saja.
Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi.
Penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya
memudahkan untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah dan panduan penempatan
bahan kimia di raknya supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia
tertentu.
Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam
kondisi yang baik. Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor
telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis supaya saat terjadi
kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan segera. Berikan juga
lembaran tentang cara penggunaan alat pemadam api dan tata tertib laboratorium.
Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik.
Laboratorium setidaknya memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan pisahkan dua
bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi.
2. Tata Tertib
Keselamatan Kerja
Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah
sebagai berikut:
1.
Dilarang mengambil atau membawa keluar
alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
2.
Orang yang tidak berkepentingan dilarang
masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3.
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan
petunjuk praktikum yang diberikan.
4.
Jangan melakukan eksperimen sebelum
mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara
pemakaiannya.
5.
Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau
tidak mengerti saat melakukan percobaan.
6.
Mengenali semua jenis peralatan
keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi
kecelakaan kerja.
7.
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di
laboratorium.
8.
Harus mengetahui cara pemakaian alat
darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat
keselamatan kerja yang lainnya.
9.
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan,
sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
10.Berhati-hatilah bila
bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah
terbakar.
11.Setiap pekerja di
laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K).
12.Buanglah sampah pada
tempatnya.
13.Usahakan untuk tidak
sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan dapat dibantu
dengan segera.
14.Jangan bermain-main di
dalam ruangan laboratorium.
15.Lakukan latihan
keselamatan kerja secara periodik.
16.Dilarang merokok, makan,
dan minum di laboratorium.
3. Alat Keselamatan
Kerja
Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia
seluruh alat keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu
bisa diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang ada
di laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda tahu dimana letaknya.
1.
Pemadam kebakaran (hidrant)
2.
Eye washer
3.
Water shower
4.
Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan)
5.
Jas Laboratorium
6.
Peralatan pembersih
7.
Obat-obatan
8.
Kapas
9.
Plaster pembalut
4. Simbol Keselamatan
Kerja
1.
Animal hazard adalah
bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah
disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar
Anda.
2.
Sharp instrument hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan
dengan benar maka dapat melukai Anda.
3.
Heat hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan kepanasan jika
menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.
4.
Glassware hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. BIasanya berupa gelas kimia.
5.
Chemical hazard adalah
bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat
kulit kita gatal dan iritasi.
6.
Electrical hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam
menggunakannya supaya tidak tersengat listrik.
7.
Eye & face hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan
wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.
8.
Fire hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya adalah kerosin
(minyak tanah) dan spiritus.
9.
Biohazard adalah
bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan
penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat pembuangan jarum
suntik.
10.
Laser radiation hazard adalah
bahaya yang berasal dari sinar laser.
11.
Radioactive hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi
dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan kanker.
12.
Explosive hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari
api.
5. Cara Memindahkan Bahan
Kimia
Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan
adalah mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan.
Seperti cara membawa, bahaya yang ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai
kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa bahan kimia, jangan dikembalikan
ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan kontaminasi pada bahan kimia.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan
dengan menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena
bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja
supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan
sendok atau alat lain yang tidak terbuat dari logam. Hindari menggunakan satu
sendok untuk mengambil beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari
kontaminasi.
6. Pembuangan Limbah
Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari
lingkungan. Maka dari itu, kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat.
Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat
kimia sangat berbahaya bagi lingkungan. Buang segera limbah sehabis melakukan
percobaan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya
dibuang di tempat sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik
supaya pengolahan sampahnya lebih mudah.
7. Penanganan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja biasa terjadi
walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama adalah
jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari
bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas
medis atau pemadam kebakaran.
Bila terkena bahan kimia, bersihkan
bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih. Kulit yang terkena jangan
digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban dari laboratorium supaya
mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan
secepatnya.
Bila terjadi kebakaran karena bahan
kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan
langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk memadamkan api. Hindari menghirup
asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran.
Komentar
Posting Komentar