BANGUN DATAR YANG SEBANGUN DAN KONGRUEN
B. Segitiga-segitiga Kongruen
1. Syarat Dua Segitiga yang Kongruen
2. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Kongruen
2. Sifat Dua Segitiga yang Sebangun
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Sebangun
D. Penerapan Konsep Kesebangunan dalam Pemecahan Masalah
1. Syarat Dua Segitiga yang Kongruen
Tentunya
kalian masih ingat tentang syarat dua bangun datar yang kongruen. Coba
sebutkan. Lebih lanjut, kita akan mengaplikasikannya pada salah satu
bangun datar yaitu segitiga. Sekarang coba katakan, apa yang disebut
dengan segitiga itu? Bisakah kalian sebutkan benda-benda di sekitar
kita yang berbentuk segitiga? Segitiga terangkai dari enam unsur yang
terdiri dari tiga sisi dan tiga sudut.
Dari
kegiatan yang kalian lakukan sebelumnya, apakah kedua segitiga
tersebut kongruen? Mengapa demikian? Selanjutnya, dapat kita simpulkan
bahwa dua segitiga, dikatakan kongruen jika dan hanya jika keduanya
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Jika demikian, unsur-unsur yang
seletak saling menutup dengan sempurna. Jadi syarat dua segitiga yang
kongruen adalah:
2. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Dua segitiga kongruen dapat ditentukan dari ketiga sisi dan sudutnya.
a. Tiga Sisi (S - S - S)
Jika dua buah segitiga adalah kongruen maka ketiga sisi segitiga pertama sama panjang dengan ketiga sisi segitiga kedua (sisi-sisi seletak).
Jika dua buah segitiga adalah kongruen maka ketiga sisi segitiga pertama sama panjang dengan ketiga sisi segitiga kedua (sisi-sisi seletak).
b. Dua Sisi dan Satu Sudut Apit (S - Sd - S)
Dua segitiga yang kongruen maka dua sisi segitiga pertama sama dengan dua sisi segitiga kedua, dan sudut yang diapitnya sama besar.
Dua segitiga yang kongruen maka dua sisi segitiga pertama sama dengan dua sisi segitiga kedua, dan sudut yang diapitnya sama besar.
c. Dua Sudut dan Satu Sisi (Sd - S - Sd)
Dua segitiga yang kongruen maka dua buah sudut dari segitiga pertama sama dengan dua sudut pada segitiga kedua, dan sisi di antara kedua sudut tersebut sama panjang.
Dua segitiga yang kongruen maka dua buah sudut dari segitiga pertama sama dengan dua sudut pada segitiga kedua, dan sisi di antara kedua sudut tersebut sama panjang.
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Kongruen
Jika
dua buah segitiga kongruen, maka sisi-sisi yang berada di depan sudut
yang sama besar mempunyai panjang sama. Perbandingan sisi-sisi segitiga
pertama sama dengan perbandingan sisi-sisi segitiga yang kedua.
Misalkan
Diberikan: Δ KLM = Δ PQR dengan sifat (s-sd-s)
Diketahui: KM = PR, K = P, KL = PQ
Akibatnya LM = QR
∠ L = ∠ Q
∠ M = ∠ R
Diberikan: Δ KLM = Δ PQR dengan sifat (s-sd-s)
Diketahui: KM = PR, K = P, KL = PQ
Akibatnya LM = QR
∠ L = ∠ Q
∠ M = ∠ R
1. Syarat Dua Segitiga yang Sebangun
Perhatikan gambar berikut ini.
Δ ABC ~ Δ PQR sehingga berlaku pula syarat kesebangunan, yaitu:
2. Sifat Dua Segitiga yang Sebangun
a. Sisi-sisi yang Bersesuaian Sebanding
Untuk lebih memahami sifat-sifat dua segitiga yang sebangun, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.
Untuk lebih memahami sifat-sifat dua segitiga yang sebangun, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.
Dari
kegiatan tersebut, ternyata pada dua buah segitiga yang sebangun
memiliki tiga pasang sisi-sisi yang seletak dengan perbandingan yang
sama atau faktor skala k.
Kesimpulan:
b.
Sudut-sudut yang Seletak Sama Besar (Sd-Sd-Sd) Masih ingatkah kalian
cara menggambar sudut-sudut istimewa? Sekarang, gambarlah Δ ABC dengan
besar ∠ A = 60o dan ∠ C = 45o. Perhatikan gambar berikut.
Ternyata
dari kegiatan tersebut kita dapat mengetahui bahwa sudut-sudut yang
bersesuaian memiliki besar yang sama dan ketiga sisi yang bersesuaian
sebanding. Artinya kedua segitiga itu sebangun. Jadi,
c. Satu Sudut Sama Besar dan Kedua Sisi yang Mengapitnya Sebanding (S-Sd-S)
Selain dua sifat segitiga di atas, kita dapat menentukan sifat ketiga yaitu jika salah satu sudutnya sama besar dan kedua sisi yang mengapitnya sebanding, maka kedua segitiga itu sebangun. Untuk memahaminya lakukanlah kegiatan berikut.
Selain dua sifat segitiga di atas, kita dapat menentukan sifat ketiga yaitu jika salah satu sudutnya sama besar dan kedua sisi yang mengapitnya sebanding, maka kedua segitiga itu sebangun. Untuk memahaminya lakukanlah kegiatan berikut.
3. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Sebangun
Sisi-sisi
yang bersesuaian pada dua segitiga yang sebangun adalah sebanding.
Oleh karena itu jika diketahui faktor skala perbandingannya maka kita
dapat mencari panjang sisi-sisi segitiga yang belum diketahui.
Perhatikan gambar berikut.
Δ ABC ~ Δ CDE
Dari gambar tersebut kita ketahui bahwa:
∠ DCE = ∠ ACB (berimpitan)
∠ CDE = ∠ CAB (sehadap)
∠ CED = ∠ CBA (sehadap)
Jadi ketiga sudut yang bersesuaian sama besar. Perhatikan perbandingan sisi-sisi yang seletak. Kita peroleh AC = AD + DC dan BC = BE + EC. Dengan sifat kesebangunan, maka sisi-sisi yang seletak sebanding.
Δ ABC ~ Δ CDE
Dari gambar tersebut kita ketahui bahwa:
∠ DCE = ∠ ACB (berimpitan)
∠ CDE = ∠ CAB (sehadap)
∠ CED = ∠ CBA (sehadap)
Jadi ketiga sudut yang bersesuaian sama besar. Perhatikan perbandingan sisi-sisi yang seletak. Kita peroleh AC = AD + DC dan BC = BE + EC. Dengan sifat kesebangunan, maka sisi-sisi yang seletak sebanding.
D. Penerapan Konsep Kesebangunan dalam Pemecahan Masalah
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali pemanfaatan konsep kesebangunan.
Pembuatan miniatur suatu bangunan, penggambaran peta suatu daerah
semuanya menggunakan konsep kesebangunan. Lebih jelasnya perhatikan
contoh berikut.
Contoh 1.10
Sebuah model/rancangan suatu pesawat terbang berskala 1 : 300. Jika panjang pesawat tersebut sesungguhnya adalah 60 meter dan jarak antara kedua ujung sayapnya 18 meter, tentukan ukuran-ukuran tersebut pada model/rancangannya.
Penyelesaian:
Misal panjang pesawat pada rancangan = x
Jarak kedua ujung sayap = y
Sebuah model/rancangan suatu pesawat terbang berskala 1 : 300. Jika panjang pesawat tersebut sesungguhnya adalah 60 meter dan jarak antara kedua ujung sayapnya 18 meter, tentukan ukuran-ukuran tersebut pada model/rancangannya.
Penyelesaian:
Misal panjang pesawat pada rancangan = x
Jarak kedua ujung sayap = y
Jadi, panjang pesawat pada rancangan adalah 20 cm dan jarak kedua ujung sayap 6 cm.
Komentar
Posting Komentar